Demi Kuliah di Kampus Terbaik, Mahasiswa Ini Belum Puas dan Ingin Kembali Berjuang di UTBK-SNBT 2023

Demi Kuliah di Kampus Terbaik, Mahasiswa Ini Belum Puas dan Ingin Kembali Berjuang di UTBK-SNBT 2023

Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT) adalah seleksi untuk masuk ke perguruan tinggi yang dilakukan berdasarkan hasil dari Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK). Menurut website resmi SNPMB, UTBK-SNBT 2023 dapat diikuti oleh siswa dari angkatan 2023, dan juga alumni angkatan 2022 dan 2021 dari pendidikan menengah (SMA/SMK/MA/ sederajat) dan juga lulusan paket C tahun 2021, 2022, dan 2023 dengan umur maksimal 25 tahun (per 1 Juli 2023). Hal tersebut membuat peserta UTBK tahun lalu masih memiliki kesempatan untuk berjuang kembali demi mendapatkan apa yang ia inginkan.

Sponsored links

Lelaki berbaju hitam dengan sepuntung rokok didampingi oleh wanita yang menjadi “faktor x” dibalik perjuangannya, sedang menikmati ayam geprek dan es teh di sebuah warung makan, tepatnya di Karanggayam, Caturtunggal, Depok, Sleman. Kami telah sepakat untuk bertemu dan berbincang. Namun, sedikit tertunda karena menunggu beliau selesai makan. Setelah beliau selesai makan, saya bergegas untuk menuju ke lokasi dan bertemu dengan lelaki tersebut.

“Soal e angel tenan,” ujar lelaki dengan nama yang disamarkan, sebut saja Adit (19) ini saat membuka obrolan. Ia mengaku bahwa soal UTBK-SNBT sangatlah sulit. Lantas saya bertanya mengenai alasan dibalik ini semua.

“Dari awal, sejak SMA, target ku ke FISIPOL UGM,” jawaban atas pertanyaan mengenai alasan kembali berjuang pada UTBK-SNBT 2023.

Namun, pada tahun sebelumnya ia gagal meraih kampus tersebut pada jalur SNMPTN, SBMPTN, dan UTUL UGM. Pada akhirnya ia memilih untuk bergabung di salah satu kampus negeri lain di jogja dengan program studi Ilmu Komunikasi. Karena menurutnya, Ilmu Komunikasi masih ada relasinya dengan pemerintahannya. Karena, ia minat di bidang politik dan pemerintahan.

Persetujuan dan restu dari orang tua dalam memilih kampus terbaik menjadi sebuah motivasi baginya untuk memperjuangkan apa yang ia impikan, ditambah lagi dengan wanita disandingnya yang menjadi “faktor x” dibalik semangat perjuangannya untuk mengimbangi wanita tersebut dengan kembali berjuang di UTBK-SNBT 2023.

“Aku ngono neng kene, mangkat-kuliah–udud-balek” Ia menerangkan bahwa perkuliahan disini cuma sekedar berangkat, kuliah, merokok, dan pulang dan merasa baik-baik saja ketika perkuliahan di kampus negeri lain. Ia juga menerangkan bahwa perkuliahan disini bukan menjadi faktor utama dibalik kembali nya ia dalam berjuang di UTBK-SNBT 2023.

“Kuliah neng kene iki penak, dosen e penak, nilai ne gampang, ipk ne aman, sebenere nek nyaman ki uwes, cuma yo kembali ke alesan awalku dan sesuk urusan kui pikir keri, penting dilakoni sek,” Penjelasan nya mengenai kenyamanan di kampus negeri lain tidak membuatnya goyah dalam mengejar apa yang ia impikan sebelumnya dan permasalahan mengenai kenyamanan di kampus berikutnya belum ia pikirkan.

Alasan lain dibalik perjuangannya dalam mendapatkan kampus terbaik adalah bahwa lulusan dari kampus terbaik akan cepat mendapatkan pekerjaan.

Mengapa Mengambil Kampus Lain Sebagai Pelarian Atas Kegagalan ?

“Keluarga menyarankan untuk mencoba kampus negeri terlebih dahulu sebelum mencoba kampus swasta,” paparnya.

Kampus negeri, akreditasi program studi dan akreditasi kampus menjadi salah satu alasan kuat mengapa Adit(19) menjadikan kampus negeri tersebut sebagai pelarian atas kegagalannya dalam mengejar kampus yang lebih baik.

“Penting ki kuliah neng fakultas isipol, dan aku ket awal kuliah neng kene mung tak nggo batu loncatan tok nggo ngrasakke rasane kuliah ben suk neng UGM ra kaget,” ujarnya

Ia menerangkan bahwa kuliah di salah satu kampus negeri ini hanya sebagai batu loncatan untuk merasakan bagaimana rasanya berkuliah di fakultas sosial politik dan hampir 1 tahun kuliah di kampus lain yang tidak ia inginkan membuat ia merasa biasa saja dan tidak menemukan suatu kenyamanan. Ia juga menerangkan bahwa kuliah di kampus lain juga untuk mencari relasi dalam pertemanan.

Jam perkuliahan di kampus negeri lain ini bukan menjadi masalah. Namun, penugasan dari dosen membuatnya sedikit terhambat dalam persiapan menghadapi UTBK-SNBT 2023.

Persiapan dan Strategi Dalam Menghadapi UTBK-SNBT 2023

“Aku sih dari dulu sudah mempersiapkan niat untuk belajar, namun sampai sekarang juga cuma niat aja, paling kalau dalam persenan ya 5 persen lah, itu termasuk niat, mencari soal di sosmed, meminta strategi mengerjakan dari teman, dan juga tanya ke teman yang ujian di hari sebelumnya,” paparnya.

Setelah mendekati hari dimana ia berjuang, ia membuka aplikasi sosial media Twitter dan Telegram untuk mencari informasi mengenai review soal UTBK-SNBT 2023 dan juga mencari informasi kepada rekannya yang ujian pada hari pertama hingga hari sebelum ia berjuang. Metode gambling dan blok jawaban menjadi strategi utama dalam mengerjakan UTBK-SNBT 2023, ia berpikir bahwa dengan mengeblok jawaban terlebih dahulu membuatnya tidak kehabisan waktu dan terpaksa untuk mengosongkan jawaban, serta membuatnya bisa mengerjakan dengan serius soal lain yang bisa ia kerjakan.

“Aku nek ora ugm, yo ora daftar meneh,” Kalaupun ia gagal di UTBK-SNBT 2023 ia akan tetap mengejar kampus tersebut di jalur ujian mandiri, dan jika tetap gagal, ia akan menyelesaikan apa yang ia mulai disini.

“Ya, semoga tahun ini rejeki nya lebih baik lagi dari yang sekarang,” pungkasnya.

Penghuni pojok belakang bangku kelas Ilmu Komunikasi UNY, menulis kisah kehidupan sosial dan kebudayaan.

Artikel Lainnya: