Clorot: Warisan Jajanan Tradisional dari Purworejo

Clorot: Warisan Jajanan Tradisional dari Purworejo

Clorot adalah sebuah kudapan legendaris dari Purworejo, Jawa Tengah, yang menyimpan beragam cerita dan keunikan di balik rasanya yang manis berpadu dengan gurih. Dibuat dari tepung beras yang difermentasi dengan ragi, Clorot memiliki tekstur yang kenyal dan aroma khas yang menggugah selera. Bentuknya yang seperti kerucut dan dibungkus dengan janur (daun kelapa muda) kuning yang menyerupai es krim mini, membuatnya menarik bagi siapa saja yang melihatnya, termasuk anak-anak.

Sponsored links

Meski asal-usul pasti Clorot masih menjadi misteri, kudapan ini diyakini telah ada sejak zaman kerajaan Mataram Kuno. Bahkan, dalam beberapa catatan, Clorot sempat dihidangkan sebagai salah satu menu istimewa dalam berbagai upacara kerajaan.

Di Purworejo sendiri Clorot dibuat dan dihidangkan saat hari raya atau dalam perayaan-perayaan pernikahan. Proses pembuatannya juga masih mengikuti metode yang telah diwariskan dari generasi ke generasi. Adonan tepung beras dan ragi dimasukkan ke dalam cetakan tabung, kemudian dikukus hingga matang. Kesabaran dan keahlian khusus sangat dibutuhkan dalam proses pembuatan kudapan ini.

Clorot
Photo by Venny Ch

Namun, apa yang membuat Clorot tetap bertahan sebagai kudapan lintas generasi? Selain rasanya yang manis dari campuran gula merah atau gula jawa, kudapan ini juga biasa disajikan dengan taburan parutan kelapa, menambah kelezatan dan keunikan rasanya. Kelezatan inilah yang diwariskan turun-temurun, membuat Clorot tetap diminati, tidak hanya oleh masyarakat Jawa Tengah, tetapi juga masyarakat di berbagai daerah di Indonesia khususnya di Pulau Jawa.

Meskipun hanya sebuah kudapan, Clorot ternyata memiliki nilai gizi yang baik untuk tubuh, karena mengandung karbohidrat, protein, zat besi, vitamin B1, kalsium, dan fosfor. Manfaat itu bisa kita dapatkan dengan harga yang terjangkau, hanya Rp10.000,- per ikat yang berisi 10 buah, kudapan ini memang pilihan camilan yang ramah di kantong.

Kini, dalam berbagai kesempatan dan acara, baik itu rapat kantor, hari raya, pernikahan, kelahiran, atau khitanan, Clorot sering dihidangkan sebagai kudapan yang mewakili kekayaan kuliner lokal. Bahkan, Pemerintah juga turut mengimbau untuk terus menyajikan dan melestarikan kuliner tradisional seperti Clorot.

Clorot tidak hanya menjadi simbol dari keanekaragaman kuliner Indonesia, namun juga menjadi bukti betapa kaya dan beragamnya budaya Indonesia. Sebuah warisan lezat yang terus melewati batas zaman, dari kerajaan kuno hingga era modern, dan tentunya, akan terus berlanjut ke generasi selanjutnya.

Jadi, saat berkunjung ke Purworejo atau menemukan Clorot di pasar-pasar tradisional, sempatkanlah untuk mencicipi warisan kuliner Nusantara yang satu ini.

SEO Expert and AI Enthusiast. Someone Who Loved Culinary Arts and Traveling.

Artikel Lainnya: